Sejenak, mari kita renungkan untaian kata dalam hadits ini,

عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ

Dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu

قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ ؛

Seorang tawanan perang (perang hawazin) menemui Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam.

فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنَ السَّبْيِ قَدْ تَحْلُبُ ثَدْيَهَا تَسْقِي

Tiba tiba ada seorang perempuan diantara tawanan itu mengeluarkan ASI nya untuk memberi minum.

إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي السَّبْيِ أَخَذَتْهُ

Tatkala ia mendapati seorang anak diantara tawanan perang, ia segera mengambilnya.

فَأَلْصَقَتْهُ بِبَطْنِهَا وَأَرْضَعَتْهُ

Kemudian ia segera memasukkan kedalam bajunya dan menyusuinya.

فَقَالَ لَنَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Nabi shalallahu’alaihi wa sallam kemudian bersabda,

” أَتُرَوْنَ هَذِهِ طَارِحَةً وَلَدَهَا فِي النَّارِ ؟ “

“Apakah kalian akan melihat perempuan ini melemparkan anaknya didalam api?”

قُلْنَا : لَا، وَهِيَ تَقْدِرُ عَلَى أَنْ لَا تَطْرَحَهُ

Kami berkata, “Tidak, dia tidak akan tega melemparkannya.”

“فَقَالَ : ” لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا

Kemudian Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam bersabda, “Allah lebih sayang pada hambaNya dari perempuan ini pada anaknya.”
(Hadits Bukhari Muslim, lafazh Bukhari)

Perhatikan ucapan nabi kita shalallahu’alaihi wa sallam mengabarkan tentang Rabb-Nya,

لَلَّهُ أَرْحَمُ بِعِبَادِهِ مِنْ هَذِهِ بِوَلَدِهَا

Allah lebih sayang pada hambaNya dari perempuan ini pada anaknya.

Ketika mensyarah kitab Arba’in Nawawi, Syaikhuna Khalid Al Juhani menjelaskan bahwa terkadang ketika kita berdoa berulangkali namun belum dikabulkan, ini merupakan salah satu tanda bahwa Allah sayang kepada kita. Allah Maha Tahu seandainya langsung dikabulkan maka justru akan membuat kita celaka. Jadi, tugas kita hanya berdoa dan berdoa. Untuk pengabulan doa, Allah yang Tahu; apakah disimpan di akhirat, langsung diberi, atau diganti dengan yang lain yang lebih baik.

Coba kita bayangkan diri kita dan anak kita. Suatu ketika anak kita meminta mainan yang berbahaya bagi dia. Kita tahu, jika kita berikan langsung maka anak kita akan tertimpa bahaya.

Ketika kita tidak menuruti keinginan anak kita mungkin anak kita akan meronta, menangis, bahkan menganggap orang tuanya tidak sayang padanya. Namun ketika kita menuruti permintaan anak, ini menunjukkan kita tidak sayang karena membuat anak kita tertimpa bahaya.

Jadi, teruslah meminta dan berdoa. Yakinlah rencana Allah selalu terindah untuk anda.

Semoga bermanfaat.

(Fawaid Abu Ahmad Al Malanjiy)

Ingin dapat faidah harian, yuk gabung di grup Info Kuttab RuQu

https://chat.whatsapp.com/K4dODXojzlF5sisFKCq1Aq

Print Friendly, PDF & Email