Uncategorized

Uncategorized

PPDB SDTA Kuttab Rumah Qur’an

VISI Visi besar kami adalah menghadirkan generasi muslim yang kami sebut GEI 2025 (Generasi Emas Islam Pada Tahun 2025). Karakter yang Diharapkan ✨ Di antara karakter GEI 2025 yang kami harapkan hadir dari hasil pendidikan kami adalah: 1️⃣ Memiliki iman yang benar dan kuat 2️⃣ Mencintai al Qur’an dan as Sunnah 3️⃣ Memiliki akhlak yang mulia 4️⃣ Itqon dalam hafalan al Qur’an 5️⃣ Mandiri 6️⃣ Memiliki fisik yang sehat dan kuat 7️⃣ Mampu berbahasa Arab Keunikan kami antara lain: ?Pembelajaran Aqidah sebagai prioritas utama dalam seluruh aspek pembelajaran. ?Pembelajaran Diniyyah menggunakan kitab dan metode para ulama terdahulu yang terbukti berhasil menanamkan pondasi kuat dalam hal ilmu. ?Pembelajaran al Qur’an menggunakan metode Nurul Bayan, Mesir, metode Hifzhu at Tarbawi, Saudi disertai penanaman cinta al Qur’an dengan konsep DR. Sa’ad Riyadh. Kami menggunakan pembelajaran standar bersanad. ? Penanaman Adab dengan pembiasaan dan pengulangan sehingga diharapkan menancap kuat dalam benak anak-anak. ? Oubound dan perkemahan untuk melatih keberanian, fisik, dan daya tahan santri. ?Berijazah SD Formal dan Rapot SD Formal dengan menginduk kepada SD Muhammadiyyah 5, Malang namun bersistem non formal. ?Pembelajaran terpisah antara santri laki-laki dan perempuan. ? Sistem kelas kecil diisi maksimal 15 anak. ?Materi life skill pada kurikulum (Urban Farming dan Teknologi Tepat Guna. ? Ekstrakurikuler untuk mengasah bakat santri, di antaranya: (a) Ekstra Qiro’ah al Qur’an (tahsin, tahfidz lebih mendetail daripada pelajaran harian) (b) Ekstra Seni Rupa (menggambar, mewarna, baik menggunakan manual atau komputer) (c) Ekstra Public Speaking (pidato, membaca puisi, berkisah) (d) Ekstra Futsal (e) Ekstra Karate (f) Ekstra Berenang (g) Ekstra Panahan (h) Ekstra Bahasa Asing (melatih 4 kemampuan berbahasa Arab dan Inggris lebih mendalam) (i) Ekstra MIPA (eksperimen dan melatih anak mengerjakan soal-soal unik) (j) Ekstra Teknologi Masa Depan (robotika, koding, elektronika) (k) Ekstra Keputrian (handycraft, cooking, dan keterampilan rumah tangga) ? Pemetaan minat dan bakat insyaAllah, bagi yang berminat Profil Pembina ? Pembina Para Guru di SDTA KurmaQu: (1) Ustadzah Himmatul Mahmudah S.Pd, M.Pd (Alumni Pondok Modern Gontor Darussalam, S1 UNIDA Gontor), pembina guru di bidang bahasa arab (khusus Muslimah) (2) Ustadzah Ima (Ma’had Imam Syu’bah Boyolali), istri Ustadz Rendra Abu Shofiyyah, pembina bidang tahsin al Qur’an (Khusus Muslimah) (3) Ustadz Abdullah Amin (Alumni Darul Hadits, Yaman, Murid Syaikh Muqbil dan Syaikh Sulaiman al Ma’ribi), pembina di bidang Aqidah (4) Ustadz Said Yai Ardiansyah (Alumni Universitas Islam Madinah, Jurusan Hadits), pembina di bidang hadits Keunikan Guru ? Keunikan Guru di SDTA KurmaQu 1️⃣ Pemegang sanad al Qur’an generasi ke 30, Qiroah imam ‘Ashim riwayat Hafsh dan Syu’bah Thoriq Syathibiyyah 2️⃣ Hafizh 30 juz 3️⃣ Pemegang sanad kitab-kitab tajwid di antaranya : Tuhfatul Athfal, Muqoddimah Jazariyyah, Khoqoniyyah, Sakhowiyyah, dll. 4️⃣ Pemegang sanad banyak kitab-kitab para ulama di berbagai bidang. 5️⃣ Pernah kuliah dan alumni di perguruan tinggi dan ma’had ternama: a. Ma’had Abdurrahman bin Auf b. Unida Gontor c. Universitas Negeri Malang d. Universitas Islam Negeri Maliki e. Universitas Brawijaya Malang Prestasi ? Prestasi (1) 2 santri kelas 2 dan 3 masuk 8 besar lomba Tahfidz sekolah malang di acara lomba pertama yang kami ikuti tanpa persiapan panjang (2) Juara Harapan 1 MHQ Kids sekota malang dengan juri hafizh bersanad INFO LANJUT HUBUNGI: Ustadz Ricki Abu Ahmad klik di sini Brosur dalam bentuk pdf bisa diunduh di sini

Uncategorized

Takut Kematian

Mengingat kematian adalah ibadah yang sangat dianjurkan. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ. Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi) Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati). Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan taubat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertaubat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.” (Lihat Majmu’ fatawa wa Rasa-il Ibnu Utsaimin, 8/474) Di dalam kitab Syarhus Sunnah yang dipelajari ananda di SDTA Kuttab Rumah Qur’an disebutkan: 9 – وَالخَلْقُ مَيِّتُونَ بِآجَالِهِمْ عِنْد نَفَادِ أَرْزَاقِهِمْ وَانْقِطَاعِ آثَارِهِمْ. [9] Semua makhluk akan mati sesuai ajalnya (batas akhir) bersamaan habisnya rizkinya dan terputusnya amalnya (sesuai yang tercantum di Lauhul Mahfuzh). 10 – ثُمَّ هُمْ بَعْدَ الضَّغْطَةِ فِي القُبُورِ مُسَاءَلُونَ. [10] Lalu setelah terkena himpitan kubur, mereka ditanya (Munkar Nakir). 11 – وَبَعْدَ البِلَى مَنْشُورُونَ، وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى رَبِّهِمْ مَحْشُورُونَ. [11] Setelah lenyap jasadnya, mereka dibangkitkan, dan pada Hari Kiamat mereka dikumpulkan hanya kepada Rob-nya. وَلَدَى العَرْضِ عَلَيْهِ مُحَاسَبُونَ، بِحَضْرَةِ المَوَازِينِ وَنَشْرِ صُحُفِ الدَّوَاوِينَ، أَحْصَاهُ اللهُ وَنَسُوهُ، فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ. Setelah dipaparkan amalnya, mereka dihisab, dengan didatangkan Timbangan dan diserahkannya Catatan Amal. Allah menghitungnya dengan sangat teliti tetapi orang-orang sudah lupa perbuatannya. Peristiwa itu terjadi dalam sehari yang kadarnya seperti 50.000 tahun.[19] لَو كَانَ غَيْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ الحَاكِمِ بَيْنَ خَلْقِهِ، لَكِنَّهُ اللهُ يَلِي الحُكْمَ بَيْنَهُمْ بِعَدْلِهِ، بِمِقْدَارِ القَائِلَةِ فِي الدُّنْيَا، وَهُوَ أَسْرَعُ الحَاسِبِينَ Seandainya bukan Allah Yang Maha Bijaksana yang mengadili semua makhluk-Nya (tentu tidak bisa adil), akan tetapi Allah sendiri yang menangani pengadilan tersebut dengan adil di antara para hamba-Nya, kadarnya seperti tidur siang sewaktu di dunia[20]. Allah sangat cepat hisab-Nya. كَمَا بَدَأَهُ لَهُمْ مِنْ شَقَاوَةٍ وَسَعَادَةٍ يَوْمَئِذٍ يَعُودُونَ، فَرِيقٌ فِي الجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرُ. Sebagaimana Allah sudah memulai penciptaan pertama mereka disertai nasib celaka (masuk Neraka) atau bahagia (masuk Surga), Allah akan mengulangi penciptaannya lagi (pada Hari Kebangkitan). Sebagian orang masuk Surga dan sebagian lain masuk Neraka Sa’ir. 12 – وَأَهْلُ الجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ فِي الجَنَّة يَتَنَعَّمُونَ، وَبِصُنُوفِ اللَّذَّاتِ يَتَلَذَّذُونَ، وَبِأَفْضَلِ الكَرَامَاتِ يُحْبَرُونَ. [12] Ahli Surga pada hari itu bersenang-senang di Surga dengan berbagai jenis kelezatan. Mereka gembira atas karunia terbaik. 13 – فَهُمْ حِينَئِذٍ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْظُرُونَ، لَا يُمَارُونَ فِي النَّظَرِ إِلَيْهِ وَلَا يَشُكُّوْنَ، فَوُجُوهُهُمْ بِكَرَامَتِهِ نَاضِرَةٌ، وَأَعْيُنُهُمْ بِفَضْلِهِ إِلَيْهِ نَاظِرَةٌ، فِي نَعِيمٍ دَائِمٍ مُقِيمٍ، وَ﴿لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ﴾، ﴿أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ اتَّقَوا وَعُقْبَى الكَافِرِينَ النَّارُ﴾. [13] Pada waktu itu mereka melihat Rob-nya. Mereka tidak saling berdesakan dalam melihat-Nya dan tidak pula merasa berat pandangannya. Wajah mereka berseri bahagia dengan karunia-Nya. Mata mereka melihat Allah dengan karunia-Nya. Kenikmatan tersebut terus-menerus selamanya. “Mereka tidak tertimpa keletihan di dalam Surga dan tidak pula mereka dikeluarkan darinya.” (QS. Al-Hijr: 48) “Buah-buahan Surga selalu tersedia matang dan begitu pula naungannya. Itulah balasan bagi orang-orang bertaqwa, sementara balasan bagi orang-orang kafir adalah Neraka.” (QS. Ar-Ro’du: 35) وَأَهْلُ الجَحْدِ ﴿عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ﴾ وَ﴿فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ﴾، ﴿لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ﴾ و﴿لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ﴾ الْآيَةَ، خَلَا مَنْ شَاءَ اللهُ مِنَ المُوَحِّدِينَ إِخْرَاجَهُمْ مِنْهَا. Sementara orang-orang yang mengingkari, “Pada hari itu mereka terhalangi dari melihat Allah, (QS. Al-Muhoffifin: 15),” dan “mereka dibakar di Neraka (QS. Ghōfir [40]: 72)”, “amat buruk perbuatan yang telah dikerjakan mereka karena menjadikan Allah marah kepada mereka, dan mereka kekal selama-lamanya di dalam siksa, (QS. Al-Maidah: 80),” dan “mereka tidak dituntaskan dengan dimatikan dan siksanya tidak pula diringankan, dan demikianlah kami membalas setiap orang kafir, (QS. Fāthir: 36)”. Dikecualikan oleh Allah dari penduduk Neraka, orang-orang yang mentauhidkan-Nya bahwa mereka akan dikeluarkan darinya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengingat kematian agar terus bersemangat melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemungkaran, sebagaimana ananda santri yang merasa takut akan kematian karena khawatir pada amalannya yang sedikit dan banyaknya dosa. Semoga Allah menjaga kelembutan hati kita dan hati mereka. Redaksi hadits diambil dari muslim.or.id dan terjemah matan diambil dari terjemahmatan.com

Uncategorized

Investasi Akhirat: Pembebasan Lahan Untuk Gedung Sekolah dan Rusun Guru Kuttab Rumah Qur’an

بسم الله الرحمن الرحيم —— PELUANG INVESTASI AKHIRAT —— Segala puji bagi Allah yang senantiasa memberikan kemudahan di dalam perjalanan Yayasan Kuttab Rumah Qur’an untuk menjadi salah satu dari sekian banyak lembaga pendidikan Islam yang berlandaskan Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafush shalih. Setelah selesai dengan pembangunan balkon di bulan Agustus 2022, terbuka kesempatan untuk kembali menanamkan pahala jariyah melalui Pembebasan Lahan Seluas 362 meter persegi dengan total biaya Rp1.086.000.000 Lahan ini terletak persis di sebelah gedung SDTA Kuttab Rumah Qur’an, milik seorang muhsinin yang dulu sempat dipinjamkan selama beberapa waktu untuk area bermain santri SDTA Kuttab Rumah Qur’an. Jika Allah mengizinkan lahan ini terbeli, insyaAllah akan digunakan sebagai: ▪️ Rumah Susun bagi guru dan karyawan yang belum memiliki rumah sendiri sehingga tidak lagi perlu mengontrak, ▪️ Area bermain dan olahraga santri, dan ▪️ Gedung TAUD Kuttab Rumah Qur’an إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim no. 1631) Semoga Allah mendatangkan kemudahan berupa bantuan dari kaum muslimin yang memiliki keluangan dalam hartanya untuk proyek pembebasan lahan ini. Mohon bantuan antum untuk menyebarkan berita ini. Update perolehan wakaf pembebasan lahan Yayasan Kuttab Rumah Qur’an ============ ? Total Perolehan Wakaf : Rp. 13.302.000 (1.2%) ⏳Kekurangan : Rp. 1.072.698.000 (98.8%) ============ 1. Sisa penggalangan dana balkon : 1.000.000 2. Bapak Erlangga R. (26/08/2022) : Rp. 200.000 (trf) 3. Elsi Ummu Syifa (1 September 2022) : Rp10.000 (tunai) 4. Hamba Allah (2/9/2022) : 190.000 (trf) 5. Hamba Allah (2/9/2022) : 200.000 (trf) 6.Hamba Allah (5/9/2022) : 200.000 (trf) 7. Nurchozin Rohimahullah (5/9/2022) : 90.000 (trf) 8. Hamba Allah (5/9/2022) : 200.000 (trf) 9. Almh.Ibu Sukiyem (7/9/2022) : 1.000.000 (trf) 10. Almh.Ibu Siram (7/9/2022) : 1.000.000 (trf) 11. Alina (8/9/2022) : 22.000 (trf) 12. Wasan SDTA (9/9/2022) : 2.600.000 (trf) 13. Al Malanjiy (09/09/2022) : Rp50.000 (trf) 14. Sasmomiharjo (09/09/2022) : Rp50.000 (trf) 15. 1/3 Keuntungan AkuRuQu Agustus (10/09/2022) : Rp165.000 16. Fatimah Az Zahro (12/9/2022): Rp5.000 (cash) 17. Wasan SDTA (16/09/2022) : Rp2.600.000 18. Fatimah Az Zahro (16/09/2022): Rp5.000 (tn) 19. Hamba Allah (23/09/2022): Rp300.000 (tn) 20. Hamba Allah (23/09/2022): Rp1.100.000 (trf) 21. Nenek Fatimah & suami (23/09/2022): Rp200.000 (trf) 22. Abu Abdurrahman (12/09/2022): Rp200.000 (tn) 23. Alceo (23/09/2022): Rp85.000 (tn) 24. Muhsinin (03/09/2022): Rp300.000 (tn) 25. Dzakiy (23/09/2022): Rp50.000 (tn) 26. IGWS TAUD (25/09/2022): Rp730.000 (trf) 27. Titiek Indar Pangesti (28/09/2022): Rp1.000.000 (trf) 28. Mariela Dwi Damayanti (23/09/2022): Rp100.000 (trf) 29. Wahyudi (29/09/2022): Rp100.000 (trf) Donasi Pembangunan Gedung SDTA Kuttab Rumah Qur’an | Bank Mandiri | Kode Bank 008 | No. Rek 144-00-2872017-2 | Atas Nama : Yayasan Kuttab Rumah Qur’an Mohon setelah transfer konfirmasi ke : Abu Ahmad Ricki Kurniawan (Mudir Yayasan Kuttab Rumah Qur’an) : https://wa.me/62856-0465-0342 ➖?➖?➖?➖?

Uncategorized

Kewajiban Muroja’ah dan Berusaha Keras Menjaga Hafalan Al Qur’an, serta Peringatan Dari Meninggalkan serta Melupakan Hafalan Al Qur’an

Kewajiban Muroja’ah dan Berusaha Keras Menjaga Hafalan Al Qur’an, serta Peringatan Dari Meninggalkan serta Melupakan Hafalan Al Qur’an Ulasan nasehat Syaikhuna DR. Yahya bin Abdurrazzaq Al Ghautsani (1) ======= Syaikhuna hafizhahullah berkata, لقد جعل الله عز وجل من طبيعة البشر النسيان Allah telah menjadikan lupa sebagai salah satu karakter alami manusia. ومنه ما يكون من تقصير الانسان في المراجعة والاستذكار، ومنه ما يكون بسبب كثرة الاعمال والشواغل (Lupa ini) disebabkan manusia meremehkan muroja’ah atau disebabkan banyaknya pekerjaan dan kesibukan —– Penjelasan —— Syaikhuna hafizhahullah lafadz (الاستذكار) yang berasal dari wazan (استذكر – يستذكر – استذكار) yang bermakna takalluf yang artinya berusaha keras untuk mengingat. Ini berarti kita harus melakukan upaya menjaga Hafalan Al Qur’an yang telah kita miliki. (لقد جعل الله عز وجل من طبيعة البشر النسيان) Lupa adalah karakteristik alami manusia. Lupa adalah termasuk nikmat Allah. Dengan lupa, kita tidak akan selalu merasa sedih atas musibah yang menimpa kita. Kita tidak akan selalu marah dengan sesuatu atau seseorang. Namun, jika lupa hafalan Al Qur’an karena sikap meremehkan muroja’ah, maka ini adalah musibah itu sendiri. (ومنه ما يكون من تقصير الانسان في المراجعة والاستذكار، ومنه ما يكون بسبب كثرة الاعمال والشواغل) Ada beberapa penyebab kita lupa hafalan Al Qur’an, diantaranya karena sikap meremehkan muroja’ah, atau banyak pekerjaan dan kesibukan. ====== Syaikhuna hafizhahullah berkata, قال تعالى: {…وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِن لَّدُنَّا ذِكْرًا)( (99) مَّنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا (100)} [طه : 99-100] {…dan sesungguhnya telah Kami berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (Al-Quran). (99) Barangsiapa berpaling dari pada Al-Qur’an maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat (100)} [Thoha 99-100] —– Penjelasan —— (وَقَدْ آتَيْنَاكَ مِن لَّدُنَّا ذِكْرًا) Syaikh Ibnu ‘Asyur berkata, وتَنْكِيرُ ذِكْرًا لِلتَّعْظِيمِ، أيْ آتَيْناكَ كِتابًا عَظِيمًا Lafadz “Dzikro” (pengingat) disebut nakiroh untuk menunjukkan pengagungan. Maknanya, Kami telah memberimu sebuah kitab yang agung (yaitu Al Qur’an) وقَوْلُهُ: مِن لَدُنّا تَوْكِيدٌ لِمَعْنى آتَيْناكَ وتَنْوِيهٌ بِشَأْنِ القُرْآنِ بِأنَّهُ عَطِيَّةٌ كانَتْ مَخْزُونَةً عِنْدَ اللَّهِ فَخَصَّ بِها خَيْرَ عِبادِهِ. Sedangkan firman Allah “min ladunna” (dari sisi kami) adalah taukid (penguatan) makna “atainaka” (kami telah memberimu) ini dimaksudkan menjelaskan tentang keadaan Al Qur’an bahwa Al Qur’an adalah pemberian Allah kepada hamba-hamba khusus-Nya (at Tahrir wa at Tanwir, Tafsir Ibnu ‘Asyur) Dari sini kita bisa memahami bahwa hafalan Al Qur’an adalah karunia Allah yang agung dan tidak semua hamba-Nya mendapatkannya. Bagaimana menurut anda jika karunia agung ini tidak dijaga hingga hilang tidak berbekas karena kita meremehkan untuk menjaganya? Sebagai bentuk rasa syukur atas karunia atau pemberian adalah menggunakan untuk hal yang diridhoi pemberi dan menjaga pemberian itu sebaik mungkin. (مَّنْ أَعْرَضَ عَنْهُ فَإِنَّهُ يَحْمِلُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وِزْرًا) Lafadz “a’rodho” (berpaling) maknanya adalah: tidak beriman, tidak membacanya, dan tidak mengamalkannya. Syaikh Abu Bakar Jabir Al Jazairi rahimahullah berkata, من أعرض عنه: أي لم يؤمن به ولم يقرأه ولم يعمل به. Siapa yang berpaling darinya yaitu tidak beriman dengan Al Qur’an, tidak membacanya, dan tidak mengamalkannya. (Aisaru at Tafasir) Al Hafizh Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata, ﴿مَنْ أَعْرَضَ عَنْهُ﴾ أَيْ: كَذَّبَ بِهِ وَأَعْرَضَ عَنِ اتِّبَاعِهِ أَمْرًا وَطَلَبًا، وَابْتَغَى الْهُدَى فِي غَيْرِهِ، فَإِنَّ اللَّهَ يُضِلُّهُ وَيَهْدِيهِ إِلَى سَوَاءِ الْجَحِيمِ؛ Siapa yang berpaling darinya yaitu mendustakan Al Qur’an, berpaling dari mengikuti perintah atau anjuran Al Qur’an, dan mengharap petunjuk dari selain Al Qur’an maka Allah akan menyesatkannya dan memberinya petunjuk menuju neraka jahim. (Tafsir Ibnu Katsir) Iman adalah urusan hati yang dibuktikan dengan ucapan dan amal perbuatan (iman adalah ucapan dan perbuatan), ketika hati kita dalam keimanan tinggi, tentunya kita tidak pernah bosan untuk berinteraksi dengan Al Qur’an dengan membaca, mentadabburi makna, dan mengamalkan kandungannya. Karena Al Qur’an diturunkan tidak untuk sekedar dihafal namun untuk pedoman hidup kita. Lafadz “wizhro” maknanya adalah beban dosa. Artinya ini adalah akibat sikap berpaling dari Al Qur’an, yaitu pada hari kiamat akan membawa beban dosa yang berat dan besar. Al Muhalla dan as Suyuthi berkata, ﴿فَإنَّهُ يَحْمِل يَوْم القِيامَة وِزْرًا﴾ حِمْلًا ثَقِيلًا مِن الإثْم Makna maka sesungguhnya ia akan memikul dosa yang besar di hari kiamat adalah “beban berat dari dosa” Semoga Allah mengilhamkan pada hati kita untuk selalu berinteraksi dengan Al Qur’an dan tidak meremehkannya. Semoga Allah melindungi kita dari sikap berpaling dari Al Qur’an. Semoga Allah memaafkan kita dari sikap meremehkan menjaga Al Qur’an yang berakibat kita melupakan karunia besar yang diberikan Nya, yaitu hafalan Al Qur’an. Semoga Allah menolong kita untuk selalu mentadabburi dan mengamalkan kandungan Al Qur’an. Abu Ahmad Ricki Al Malanjiy Kamis, 6 Muharram 1434 (4 Agustus 2022) Kontrakan rumah di Perumahan Grandsuroso 1, B18

Uncategorized

Bazar Amal Penggalangan Dana Untuk Korban Bencana Erupsi Semeru

Apa Itu Edusos? Edusos adalah singkatan dari Empati dan Kepedulian Sosial Kuttab Rumah Qur’an, sebuah program yang diharapkan bisa membantu ananda mengasah kepedulian kepada orang-orang di sekitarnya, dan menjadi pribadi yang tanggap di situasi apa pun. Edusos telah ada sejak Kuttab Rumah Qur’an mulai didirikan. Beberapa program yang telah dilaksanakan misalnya kunjungan ke panti jompo, penyaluran zakat fitrah, dan lain-lain. Kenapa Bazar? Ada banyak cara yang lebih mudah untuk berdonasi. Misalnya mengumpulkan uang tabungan di kotak donasi, atau menyumbangkan barang layak pakai untuk korban bencana. Kali ini, kami ingin melakukan sesuatu yang sedikit berbeda. Berjualan adalah cara termudah untuk mendapatkan keuntungan. Harga sebungkus agar-agar dan beberapa sendok gula mungkin tak sampai lima ribu rupiah. Namun, jika ditambahkan cup plastik dan sedikit usaha, dari sebungkus agar-agar itu mungkin akan jadi uang dua puluh ribu rupiah. Niatnya berpahala, usaha membuat pudingnya berpahala, berjualannya berpahala, dan hasil yang disumbangkan pun berpahala. Nilai inilah yang ingin kami kenalkan pada ananda. Setiap usaha yang mereka lakukan di jalan Allah, insyaAllah akan menjadi kebaikan bagi mereka. Setiap usaha mereka meringankan beban saudara muslim lainnya, adalah satu langkah meneladani Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, الْمُؤْمِنُ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا “Permisalan seorang mukmin dengan mukmin yang lain itu seperti bangunan yang menguatkan satu sama lain.” (HR. Bukhari no. 6026 dan Muslim no. 2585)  مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا؛ نَفَّسَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ. وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ؛ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ. وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا؛ سَتَرَهُ اللَّهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ. “Barangsiapa melepaskan dari seorang mukmin suatu kesulitan di antara kesulitan-kesulitan dunia, maka Allah lepaskan kesulitan di antara kesulitan-kesulitan di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan bagi orang yang membutuhkannya, maka Allah mudahkan urusannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutup aib seorang muslim, maka Allah menutup aibnya di dunia dan akhirat.” (HR. Muslim nomor 2699)

Scroll to Top