Renungan Pagi: Sebuah Pinjaman yang Akan Kembali
Pagi itu langit sedikit mendung. Sambil bersiap ke kelas bahasa Arab, saya naik ke lantai dua bersama Atikah, salah seorang santri banat kelas empat SDTA Kuttab Rumah Qur’an. Dari lantai dua saya mengarahkan pandangan ke arah tempat bermain, memperhatikan santri banin yang asyik bermain sepak bola dalam pengawasan Ustadz Lukman. Saya coba mengambil gambar, tetapi langkah dan sosok mereka tak terlihat jelas. Hasil bidikan itu didominasi hitam paranet dan hijaunya labu siam. “Kalau dari lantai tiga bagus paling.” Saya…