Sejenak, mari kita renungkan untaian kata dalam hadits ini, عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ Dari ‘Umar bin Khaththab radhiyallahu’anhu قَدِمَ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَبْيٌ ؛ Seorang tawanan perang (perang hawazin) menemui Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam. فَإِذَا امْرَأَةٌ مِنَ السَّبْيِ قَدْ تَحْلُبُ ثَدْيَهَا تَسْقِي Tiba tiba ada seorang perempuan diantara tawanan itu mengeluarkan ASI nya untuk memberi minum. إِذَا وَجَدَتْ صَبِيًّا فِي السَّبْيِ أَخَذَتْهُ Tatkala ia mendapati seorang anak diantara tawanan perang, ia segera mengambilnya. فَأَلْصَقَتْهُ…