Nabi kita muhammad shalallahu’alaihi wa sallam adalah sosok yang sangat memperhatikan pembinaan generasi masa depan. Beliau shalallahu’alaihi wa sallam sangat memahami pentingnya penanaman iman atau tauhid kepada anak-anak sejak usia dini.
Diantara contoh nyata metode beliau shalallahu’alaihi wa sallam menanamkan nilai-nilai iman pada usia anak-anak, dapat kita simak dari hadits Abdulloh bin Abbas rodhiyallahu’anhuma berikut ini,
كُنْتُ خَلْفَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمًا
Pada suatu hari, saya pernah (dibonceng) dibelakang Rosululloh shalallahu’alaihi wa sallam
فَقَالَ : ” يَا غُلَامُ، إِنِّي أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ :
Kemudian beliau shalallahu’alaihi wa sallam bersabda: Nak… Aku akan mengajarkanmu beberapa kata
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ،
Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu
احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ،
Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati Allah berada dihadapanmu
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ،
Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah
وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ،
Dan jika kamu meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah
وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ،
Ketahuilah, Jika sekelompok manusia berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan mampu memberi manfat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah ditakdirkan untukmu
وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ،
Dan jika mereka berkumpul untuk mencelakaimu dengan sesuatu maka mereka tidak akan mampu mencelakaimu kecuali dengan sesuatu yang telah ditakdirkan menimpamu
رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ “.
Pena-pena (untuk menulis taqdir) telah diangkat dan lembaran lembaran (untuk menulis taqdir) sudah selesai ditulis
(Hadits Riwayat at Tirmidzi no. 2516, Ahmad 2669. Imam Tirmidzi mengatakan hadits ini hasan shohih)
Nasehat Rosululloh Saat Ibnu Abbas Belum Berusia Baligh
Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan berkata:
ومن شواهد تعظيم التوحيد في نفوس الصغار. وصيته لابن عباس رضي الله تعالى عنهما، وكان عمر ابن عباس آنذاك دون البلوغ.
Salah satu diantara dalil yang menunjukkan pengagungan nilai-nilai tauhid pada jiwa anak kecil (yang dilakukan nabi shalallahu’alaihi wa sallam) adalah wasiat beliau kepada ibnu ‘Abbas rodhiyallahu’anhumaa tatkala usia Ibnu Abbas belum baligh
Ta’zhimu at Tauhid fi Nufusi ash Shighor, Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan
Benar sekali, ketika nabi shalallahu’alaihi wa sallam wafat, usia Ibnu Abbas kurang lebih 10 tahun, sebagaimana disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad rohimahulloh, Ibnu ‘Abbas rodhiyallaahu’anhumaa berkata,
مَاتَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأَنَا ابْنُ عَشْرِ سِنِينَ،
Rosululloh shalallahu’alaihi wa sallam wafat tatkala aku anak berusia 10 tahun
(Hadits Riwayat Ahmad 2604, shohih)
Jadi peristiwa dalam hadits, Ibnu ‘Abbas rodhiyallaahu’anhumaa dibonceng rosululloh shalallahu’alaihi wa sallam adalah ketika Ibnu Abbas belum berusia baligh.
Kemudian Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan berkata:
ففيها الوصاية بحفظ أمر الله امتثالا، ونهيه اجتنابا، وأن من حفظ ذلك حفظه الله، ومن حفظ الله لعبده هدايته من ودلالته إلى ما فيه خيره في دينه ودنياه وآخرته.
Dalam hadits ini terdapat wasiat untuk menjaga perintah Allah dengan cara melaksanakannya, dan menjaga larangannya dengan cara menjauhinya. Orang yang menjaga perintah dan laranganNya, maka Allah akan menjaganya. Siapa yang Allah menjaganya maka Allah akan memberikan hidayah dan petunjuk pada sesuatu yang membawa kebaikan agama, dunia dan akherat
Ta’zhimu at Tauhid fi Nufusi ash Shighor, Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan
Metode Nasehat Untuk Anak Adalah Ringkas dan Mudah Dihafal. Nasehat ke-1: Senantiasa Menjaga Allah
Nasehat ini begitu pendek dan ringkas sehingga memudahkan seorang anak yang belum baligh, mampu menghafalnya dengan cepat. Wasiat ini kita temui pada ucapan nabi kita shalallahu’alaihi wa sallam
احْفَظِ اللَّهَ يَحْفَظْكَ،
Jagalah Allah, maka Allah akan menjagamu
احْفَظِ اللَّهَ تَجِدْهُ تُجَاهَكَ،
Jagalah Allah, maka engkau akan mendapati Allah berada dihadapanmu
dan ucapan beliau shalallahu’alaihi wa sallam
احفظ الله تجده أمامك
Jagalah Allah maka engkau akan mendapati Allah selalu didepanmu
Nasehat ke-2: Meminta Hanya Kepada Allah Saja
Kemudian Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan berkata:
ثم أوصاه بسؤال الله واستعانته به في تحقيق مطالبه وقضاء حوائجه
Kemudian Nabi shalallahu’alaihi wa sallam memberi wasiat untuk meminta dan memohon pertolongan hanya kepada Allah untuk mewujudkan apa yang dicari dan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhannya.
Ta’zhimu at Tauhid fi Nufusi ash Shighor, Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan
Ini sebagaimana disampaikan nabi kita shalallahu’alaihi wa sallam
إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ اللَّهَ،
Jika kamu meminta, maka mintalah kepada Allah
وَإِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ،
Dan jika kamu meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah
Nasehat ke-3: Takdir Ada Ditangan Allah
Kemudian Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan berkata:
ثم رسخ في نفسه أن المقادير بيد الله تعالى؛ فلن يصيبك نفع أو ضر إلا ما كتب لك أو عليك، ومهما اجتمع الخلق وأرادوا أمرا – لك أو عليك ـ فلن يكون إلا ما كتب لك.
Kemudian menanamkan dalam jiwa ibnu Abbas bahwa takdir ada ditangan Allah. Manfaat atau mudhorot tidak akan pernah menimpa anda kecuali apa yang telah ditulis akan ada dapatkan atau akan menimpa anda. Walaupun makhluk berkumpul dan menginginkan suatu perkara yang bisa memberi manfaat atau memberi musibah kepada anda, maka tidak akan menimpa anda kecuali apa yang telah ditakdirkan .
Ta’zhimu at Tauhid fi Nufusi ash Shighor, Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan
Faidah ini sebagaimana disabdakan nabi shalallahu’alaihi wa sallam
وَاعْلَمْ أَنَّ الْأُمَّةَ لَوِ اجْتَمَعَتْ عَلَى أَنْ يَنْفَعُوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَنْفَعُوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ لَكَ،
Ketahuilah, Jika sekelompok manusia berkumpul untuk memberikan manfaat kepadamu dengan sesuatu, maka mereka tidak akan mampu memberi manfat kepadamu kecuali dengan sesuatu yang telah ditakdirkan untukmu
وَلَوِ اجْتَمَعُوا عَلَى أَنْ يَضُرُّوكَ بِشَيْءٍ لَمْ يَضُرُّوكَ إِلَّا بِشَيْءٍ قَدْ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَيْكَ،
Dan jika mereka berkumpul untuk mencelakaimu dengan sesuatu maka merekabtidan akan mampu mencelakaimu kecuali dengan sesuatu yang telah ditakdirkan menimpamu
رُفِعَتِ الْأَقْلَامُ وَجَفَّتِ الصُّحُفُ “.
Pena-pena (untuk menulis taqdir) telah diangkat dan lembaran lembaran (untuk menulis taqdir) sudah selesai ditulis
Nasehat ke-4: Manfaat Mentaati Allah Dalam Keadaan Senang
Kemudian Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan berkata:
أن من لزم طاعة الله تعالى في حال الرخاء فلن يخذله الله في حال الشده
Barangsiapa yang melazimkan mentaati Allah tatkala dalam keadaan senang maka Allah tidak akan menelantarkannya tatkala ia dalam keadaan sempit.
Ta’zhimu at Tauhid fi Nufusi ash Shighor, Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan
Nasehat ke-5: Kesabaran, dan Perkara Sulit
Kemudian Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan berkata kembali menjelaskan kandungan hadits tersebut,
ثم بين له أن من صبر نصر،
Kemudian Rosululloh shalallahu’alaihi wa sallam menjelaskan kepada ibnu Abbas, barangsiapa yang bersabar, maka akan ditolong Allah.
وأن الكرب يعقبه فرج،
Dan setiap satu kesulitan pasti akan diikuti dengan banyak kelapangan
وأن الأمور عند تعسرها تتيسر بإذن الله تعالى.
Setiap perkara sulit maka akan menjadi mudah dengan izin Allah
Ta’zhimu at Tauhid fi Nufusi ash Shighor, Syaikh Abdul ‘Aziz bin Muhammad as Sadhan
Sebuah nasehat ringkas, mudah dihafal, namun mengandung pondasi ilmu adab dan tauhid. Ilmu-ilmu inilah yang kita tanamkan kepada anak-anak lebih penting dari ilmu lainnya.
Semoga Allah menjadikan kita semua mampu meneladani nabi kita shalallahu’alaihi wa sallam dalam mendidik anak.
Ditulis dirumah ibunda, merjosari malang
8 Ramadhan 1440 (13 Mei 2019)
Abu Ahmad Ricki Kurniawan
Revisi
- 21 Shofar 1441 (20 Oktober 2019)
? Penulis adalah Kepala Sekolah SDTA Kuttab Rumah Qur’an (Sekolah Dasar Tahfizh Al Qur’an). – Sekolah Tahfizh Bernuansa Sekolah Alam-