Ustadz mengawali kajian dengan basmalah dan pujian kepada Allah serta shalawat kepada Rasulullah. Poin 60و من انتقض أحدا من أصحاب رسول الله صلى الله عليه و سلم أو أبغضه لحدث كان منه أو ذكر مساويه كان مبتدعا حتى يترحم عليهم جميعا و يكون قبله لهم سليماBarangsiapa yang merendahkan, mencela satu orang saja dari sahabat Rasulullah atau membencinya karena satu peristiwa atau kejadian yang terjadi atau yang muncul darinya, atau menyebutkan kejelekannya, maka berarti dia adalah seorang mubtadi’ (ahlul bid’ah) hingga mendoakan rahmat terhadap mereka semuanya dan hatinya itu selamat dari sifat-sifat tadi terhadap para sahabat. Para sahabat Rasulullah adalah generasi terbaik pada umat manusia, mereka adalah generasi yang dipilih oleh Allah untuk membersamai Nabi, bertemu, dan hidup bersama Rasulullah. Sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Mas’ud radhiyallaahu ‘anhu bahwa mereka itu adalah kaum yang dipilih oleh Allah untuk menjadi sahabat Nabi, untuk disampaikan risalah-Nya kepada mereka. Maka kenalilah keutamaan mereka, ikutilah jejak mereka, karena sesungguhnya mereka ada di atas jalan petunjuk yang lurus. Tidaklah mereka hidup di masa itu kebetulan, Allah yang Maha Tahu menjadikan mereka generasi yang hidup di masa itu, Allah Mahatahu siapa di antara hamba-Nya yang dipilih menjadi sahabat Nabi-Nya.Bahkan sahabat yang paling rendah kedudukan atau keutamaannya sekali pun, merupakan manusia pilihan Allah. Setiap sahabat memiliki keutamaan, kedudukan dan keutamaan mereka berbeda-beda di sisi Allah, tetapi mereka semua adalah generasi terbaik pilihan Allah. Setiap nabi memiliki sahabat dan pengikut. Baik dari nabi Adam, nabi Nuh, dan seluruh nabi. Ini sudah menjadi ketetapan Allah. Tetapi kedudukan sahabat nabi selain Rasulullah ada di bawah sahabat Rasulullah. Catatan tambahan:‘Abdullah bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu berkata: “Barang siapa di antara kalian ingin mengikuti sunnah, maka ikutilah sunnah orang-orang yang sudah wafat. Karena orang yang masih hidup, tidak ada jaminan selamat dari fitnah (kesesatan). Mereka ialah sahabat-sahabat Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Mereka merupakan generasi terbaik umat ini, generasi yang paling baik hatinya, yang paling dalam ilmunya, yang tidak banyak mengada-ada, kaum yang telah dipilih Allah menjadi sahabat Nabi-Nya dalam menegakkan agama-Nya. Kenalilah keutamaan mereka, ikutilah jejak mereka, berpegang teguhlah dengan akhlak dan agama mereka semampu kalian, karena mereka merupakan generasi yang berada di atas Shirâthal- Mustaqîm.”[Perkataan senada juga diriwayatkan dengan penuturan di atas oleh Ibnu ‘Abdil-Bar dalam Jâmi’ al-Bayân (II/97), Abu Nu’aim dalam al-Hilyah, dari Ibnu Umar c (I/305)] Beliau Radhiyallahu anhu juga berkata: “Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala melihat hati para hamba-Nya. Allah menemukan hati Muhammad adalah sebaik-baik hati hamba-Nya. Allah memilihnya untuk diri-Nya dan mengutusnya dengan membawa risalah-Nya. Kemudian Allah melihat hati para hamba setelah hati Muhammad. Allah mendapati hati sahabat-sahabat beliau adalah sebaik-baik hati hamba. Maka Allah mengangkat mereka sebagai wâzir (pembantu-red) Nabi-Nya, berperang demi membela agama-Nya. Maka apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin (para sahabat), pasti baik di sisi Allah. Dan apa yang dipandang buruk oleh mereka, pasti buruk di sisi-Nya”.[HR. Ahmad] Referensi : https://almanhaj.or.id/3448-keutamaan-sahabat-nabi.html Imam Ahmad bin Hanbal memasukkan bab ini ke dalam poin-poin aqidah, karena ini adalah perkara manhajiyyah. Ini menentukan kebenaran yang akan diambil atau diikuti oleh umat ini, maka yang menjadi patokan adalah para sahabat Rasulullah. Allah menyebutkan banyak keutamaan sahabat dalam ayat-ayat Al Qur’an QS. At Taubah 117:لَقَدْ تَابَ اللَّهُ عَلَى النَّبِيِّ وَالْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ الَّذِينَ اتَّبَعُوهُ فِي سَاعَةِ الْعُسْرَةِ مِنْ بَعْدِ مَا كَادَ يَزِيغُ قُلُوبُ فَرِيقٍ مِنْهُمْ ثُمَّ تَابَ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّهُ بِهِمْ رَءُوفٌ رَحِيمٌ Sesungguhnya Allah telah menerima taubat Nabi, orang-orang muhajirin dan orang-orang anshar yang mengikuti Nabi dalam masa kesulitan, setelah hati segolongan dari mereka hampir berpaling, kemudian Allah menerima taubat mereka itu. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang kepada mereka. Masa yang sulit yaitu pada awal dakwah ketika di masa itu merupakan masa-masa yang sulit di mana Rasulullah harus berjuang dan dimusuhi kaumnya sehingga harus berdakwah secara sembunyi-sembunyi, kemudian dakwah ini berkembang dan masuklah orang-orang Makkah, pada awalnya dari kalangan budak dan orang miskin kecuali Abu Bakar dan Utsman bin Affan. Ini berlangsung sampai akhirnya masuk islamlah Umar bin Khattab dan Hamzah bin Abdul Muththolib yang disegani oleh kaum Quraisy. Rasulullah bersujud syukur ketika Umar bin Khattab masuk Islam, sebagai jawaban atas doa beliau agar Allah meng-Islamkan salah satu dari dua Umar. Diriwayatkan dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam berdoa, « اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ بِأَحَبِّ هَذَيْنِ الرَّجُلَيْنِ إِلَيْكَ بِأَبِى جَهْلٍ أَوْ بِعُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ ». قَالَ وَكَانَ أَحَبَّهُمَا إِلَيْهِ عُمَرُ “Ya Allah, muliakanlah Islam dengan salah seorang yang lebih Engkau cintai dari kedua laki-laki ini: Abu Jahal atau Umar bin Al-Khaththab.” Sang perawi mengatakan, ternyata yang lebih dicintai oleh Allah adalah Umar. (HR. Tirmidzi, no. 3681; Ahmad, 2:95. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan) Sumber https://rumaysho.com/19038-faedah-sirah-nabi-umar-bin-al-khaththab-masuk-islam-01.html Banyak dari bangsa Arab yang tidak masuk Islam, tetapi diam, tidak memberikan penentangan. Sedangkan Umar bin Khattab di awalnya merupakan tokoh kaum Quraisy yang sangat keras penentangannya kepada Islam. Ketika beliau masuk Islam, beliau mengumumkan keislamannya secara terang-terangan. Di dalam agama Rafidhah, dalam keyakinan Syi’ah, Umar bin Khattab disebutkan sebagai berhala Quraisy karena diyakini membenci Ali bin Abi Thalib. Ini adalah keyakinan yang sangat sesat. Sudah menjadi sunnatullah bahwa kaum bid’ah tidaklah mereka memiliki kesesatan kecuali memiliki keyakinan yang salah tentang para sahabat Rasulullah. Maka merupakan aqidah ahlussunnah untuk meyakini bahwa sahabat Rasulullah adalah generasi terbaik umat ini, yang wajib kita menjadikan mereka sebagai panutan dan patokan. Allah menyebutkan, bahkan jika mereka melakukan kesalahan atau dosa besar, misalnya berzina, Allah mengampuni mereka. Allah menyebutkan bahwa orang yang dihukum rajam ini mereka telah dibersihkan dari dosanya. Begitu pula Rasulullah menyebutkan tentang seorang wanita yang datang kepada Rasulullah dan mengaku telah berzina, memohon ampunan kepada Allah, dan minta ditegakkan hukum atas dirinya -yang seandainya jika dia menyembunyikan perbuatan maksiatnya maka itu sudah selesai- Allah telah mengampuni hal tersebut. Allah telah mengampuni nabi, para sahabat muhajirin dan anshar. QS. At Taubah 100 وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ وَأَعَدَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي تَحْتَهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan