Author name: KuttabRuQu

Berita

Program PESAD BANAT: Tadabbur Alam Melihat Bulan Dengan Teropong

Saat itu kami duduk sambil menatap langit yang tertutup awan tebal di tengah kegelapan malam. Kali ini, kami sangat berharap Allah menyibakkan gumpalan awan yang menggulung untuk memperlihatkan bulan ciptaan-Nya kepada kami. Terlontar do’a agar Allah menyibakkan awan dari salah seorang dari kami. Di dekat kami tampak beberapa mahasiswa dan praktisi dari beberapa komunitas astronomi sibuk mengamati langit dengan teropongnya untuk mempersiapkan diri jika bulan mulai menyibakkan keindahannya yang merona. Kemudian disaat kami sudah mulai putus asa dan ingin pulang, tampak awan mulai bergeser pelan dan sesuatu bercahaya muncul ditengah-tengah awan mendung itu. Dan serentak kamipun bersorak karena Allah menyibak awan dan menunjukkan bulan kepada kami. Kemudian kami semua sibuk menyaksikan keindahan bulan dengan teropong. Maha Besar Allah atas semua ciptaan-Nya. Kemarin malam kita mengajak para santriwati program PESAD untuk melakukan tadabbur alam yaitu mengikuti acara pengamatan bulan yang diadakan di lapangan rektorat universitas brawijaya malang. Acara ini diadakan beberapa komunitas astronomi dan mengikutkan masyarakat untuk mengamati bulan melalui teropong bintang. PESAD Banat dimulai dengan doa’ dan dzikir kemudian sholat maghrib. Setelah sholat magrib santriwati berjalan bersama ustadzah himmah dan ustadzah wiji melewati UIN Maliki Malang. Setelah sampai di jalan raya kami meminta bantuan bapak Satpam UIN Maliki -semoga Allah memberi hidayah sunna dan keberkahan pada beliau- untuk menyeberang jalan. Dengan sigap, bapak satpam pun menyeberangkan kami. Kemudian kami berjalan lagi ditengah kegelapan malam menuju lapangan rektorat Universitas Brawijaya Malang. Setelah berada di lapangan, tampak beberapa orang yang sibuk menyiapkan teropong bintang dengan model yang bervariasi. Tidak berselang lami, azan membahana dari masjid raden patah. Kami kemudian berjalan menuju masjid raden patah yang sangat megah dan sangat berbeda dengan dulu. Tampak di depannya ada meja tempat makan, lemari es, kotak infak dan parfum. Sebuah inovasi manajemen masjid yang luar biasa. Masjid seperti ini yang kami ingin sekali mewujudkannya. Masjid yang bermanfaat bagi warga sekitar masjid. Menyediakan makanan gratis, minuman gratis, sarapan shubuh agar orang awam tergerak sholat shubuh, parfum gratis agar orang yang tidak memiliki parfum bisa memanfaatkannya. Masjid yang berdaya guna. Setelah sholat kami menuju lapangan rektorat untuk bersiap mengamati bulan. Namun qodarulloh wa maa syaa-a fa’alaa bulan tertutup mendung pekat. Kamipun duduk menunggu sambil terus berdoa agar Allah memberi kesempatan kepada anak-anak santriwati PESAD ini diizinkan melihat keindahan bulan melalui teropong. Beberapa menit dari kami berdo’a, Allah menyibakkan awan pekat dan menampakkan bulan tepat diatas kami semua. Dan kamipun melihat keindahan bulan tersebut melalui teropong. Setelah selesai kamipun berjalan menuju angkot di jalan veteran untuk mencarter angkot menuju kuttab rumah qur’an. Setelah kami mendapatkan angkot, saya dan keluarga pulang kerumah, sedangkan para santriwati dan ustadzah himmah dan wiji kembali ke kuttab untuk melanjutkan program PESAD. Maaf kami tidak sempat memfoto momen momen kami melihat bulan karena gelapnya suasana sekitar kami.

Berita

Program Belajar Di Rumah Teman: Rumah Umar (Santri TK B TAUD KRQ)

Hari ini, ada keramaian tidak seperti biasanya disebuah rumah. Riuh gembira suara anak-anak yang dengan riangnya bermain membahana disebuah rumah. Si anak tuan rumah, tampak sangat gembira sekali dengan kehadiran teman-temannya di rumahnya. Tidak lupa orang tua si anak tuan rumah menyiapkan camilan dan ikan yang banyak di akuarium. Sempat beberapa anak bertanya tentang ikan yang banyak di akuarium dengan penuh penasaran. Sang tuan rumah pun menjawab dengan jawaban yang membuat penasaran, ikan untuk lomba. Akhirnya seluruh anak berseragam ungu inipun larut dalam kegembiraan sebuah acara Belajar di Rumah Teman khas TAUD Kuttab Rumah Qur’an Inilah sekelumit cerita dari pelaksanaan salah satu program yang digagas tim TAUD KRQ, yaitu home visit atau program belajar di rumah teman. Jika tidak ada halangan, program ini kita laksanakan rutin 3 bulan sekali. Kali ini, kami mengunjungi rumah Bapak Yudi yang merupakan ayah dari Umar santri TK B. Bapak Yudi ini dikenal dengan nama Yudi Cinta Wangi karena memang beliau termasuk penjual minyak wangi dan obat-obatan herbal di kota malang. Merek beliau adalah Cinta Wangi. Ketika kami datang, kami langsung disambut oleh tuan rumah dengan ramah. Kemudian kami (guru dan anak-anak), dipersilahkan dan disuguhi dengan makanan ringan oleh tuan rumah. Setelah acara pembukaan dan doa, para santri berjalan-jalan ke taman. Untuk menuju taman ini kami harus melewati sebuah jembatan, dan kolam. Setelah sampai di kolam, si anak tuan rumah ternyata sudah menyiapkan kejutan unik. Ia dengan sigap menangkap katak besar tanpa takut dan ragu-ragu. Setelah ditangkap, ia langsung menunjukkan kepada teman-temannya. Sontak teman-temannya terkejut. Kemudian anak ini (umar) mengembalikan katak di kolam agak besar sehingga kami bisa melihat bagaimana katak itu berenang. Cukup unik dan merupakan pengalaman berharga bagi anak-anak mengetahui katak besar sedang berenang. Setelah itu kami berjalan menuju taman dan bermain bersama. Kami memisah SDTA Banin yang ikut di acara ini. Santri TAUD bermain di taman sedangkan santri SDTA Banin lomba menggelindingkan ban besar. Tampak sekali santri SDTA menikmati lomba sederhana ini. Setelah puas di taman, kamipun kembali kerumah Umar. Setelah itu,anak-anak dengan riangnya berlomba memindahkan ikan dari akuarium ke dalam mangkuk. Siapa yang berhasil memindahkan ikan paling banyak, maka ia pemenangya. Lomba ini adalah seperti miniatur penyelamatan hewan. Para santri berusaha menyelamatkan hewan ke tempat yang lebih aman. Setelah itu para santri memakan hidangan HAGI (HAri berbaGI makanan berGIzi) yang sudah disiapkan. Setelah puas bermain dan makan, kamipun pulang diantar mobil salah satu walisantri dan bapak supir angkot JPK yang setia mengantar kami kemanapun kami ingin melakukan rihlah. Berikut cuplikan kegembiraan anak-anak sebagai hiburan disela-sela usaha mereka menghafal al Qur’an. [Modula id=’8′]

Film Kartun Bahasa Arab

Film Berseri Sholahuddin al Ayyubi

Bismillah, Alhamdulillah. Ahlan para pengunjung website kuttab-rumahquran.com. Kali ini kami hadirkan film kartun berbahasa arab Sholahuddin al Ayyubi. Anak anak sangat suka film ini karena bernuansa heroik dan lucu. Selain itu anak anak bisa belajar bahasa arab melalui seringnya mereka melihat film berbahasa arab. Tidak percaya?, silahkan coba sendiri dan anda akan kaget ketika tiba tiba anak-anak berbicara menggunakan bahasa arab yang ia dengar dari film. Semoga bermanfaat

Parenting Islam

Al Qur’an Adalah Yang Pertama dan Utama

Ahlan wa sahlan para pengunjung website kuttab-rumahquran.com. Kami sangat bersyukur kepada Allah, karena telah memberi kesempatan kami sehingga dapat menyapa anda di dunia maya ini. Tulisan ringkas yang sedang anda telaah ini adalah tulisan kami yang pertama atas nama yayasan kuttab rumah qur’an. Artikel kali ini adalah membahas tentang al Qur’an sebagai pengajaran pertama dan terpenting. Saya berharap Allah memberikan manfaat yang lebih banyak dari waktu yang anda luangkan untuk membaca artikel kami ini. Selamat menelaah! Pendapat Ibnu Kholdun [1. Beliau adalah Waliyyuddin Abu Zaid ‘Abdurrohman bin Muhammad bin Muhammad bin al Hasan bin Jaabir bin Muhammad bin Ibrohim bin ‘Abdurrohman bin Khoolid al Hadhromiy dan dikenal dengan sebutan Ibnu Kholdun. Beliau dilahirkan pada bulan Romadhon 732 H di Tunisia dan meninggal di Mesir bulan Romadhon tahun 808 H. Beliau adalah peletak dasar pertama sosiologi. Imam dan mujaddid dalam ilmu sejarah dan salah satu pionir dalam tulisan autobiografi. Beliau juga ulama yang mempuni dalam hadits. Beliau adalah salah satu ahli fiqih dan qodhi bermadzhab maliki. Beliau mujaddid dalam hal pembelajaran dan pendidikan. Beliau hafal al Qur’an di awal masa kanak-kanak dan guru pertama beliau adalah ayah beliau sendiri. ] rohimahulloh Ibnu Kholdun rohimahulloh pernah berkata, اعلم أن تعليم الولدان للقرآن شعار من شعائر الدين، أخذ به أهل الملة ودرجوا عليه في جميع أمصارهم، لما يسبق فيه إلى القلوب من رسوخ الإيمان وعقائده من آيات القرآن وبعض متون الأحاديث. وصار القرآن أصل التعليم الذي ينبني عليه ما يحصل بعده من الملكات. وسبب ذلك أن تعليم الصغر أشد رسوخاً وهو أصل لما بعده، لأن السابق الأول للقلوب كالأساس للملكات. وعلى حسب الأساس وأساليبه يكون حال ما ينبني عليه. Ketahuilah, Pengajaran al Qur’an kepada anak adalah salah satu syi’ar agama islam. Para ulama menerapkan dan meniti metode ini di seluruh kota tempat mereka tinggal karena didorong oleh kuatnya iman dan aqidah yang bersumber dari ayat al Qur’an dan sebagian matan hadits yang telah meresap dalam jiwa mereka. Al Qur’an menjadi ushul (pokok utama) pengajaran yang akan dibangun diatas pokok ini semua kemampuan setelahnya. Sebabnya adalah, pengajaran ilmu pada anak kecil adalah yang paling kokoh dan menjadi dasar atau pokok semua yang akan diajarkan setelahnya. Hal yang pertama masuk di didalam jiwa bagaikan pondasi bagi kemampuan-kemampuan lainnya. Keadaan semua yang dibangun diatas pondasi tergantung dari pondasi itu sendiri dan uslubnya. [2. Kholdun, Ibnu. Kholdun, ‘Abdurrohman ibn. 1425 (2004). Muqoddimah ibn Kholdun. Juz 2. Damaskus: Daar al Balkhiy. Halaman 353 ] Setelah itu, Ibnu Kholdun menjelaskan berbagai perbedaan pendidikan dizaman beliau di berbagai kota. Walaupun berbeda strategi, semuanya memiliki kesamaan yaitu mengutamakan pendidikan al Qur’an. Penduduk maghrib mengajarkan anak-anak hanya al Qur’an saja. Mereka tidak menggabungkan pengajaran dengan hadits, fiqih, sya’ir dan bahasa arab. Penduduk andalusia mengajarkan anak-anak al Qur’an dan menjadikannya pokok utama pengajaran namun tidak hanya al Qur’an saja. Mereka menggabungkan dengan riwayat sya’ir umum, khot dan tulisan. Penduduk Afrika mengajarkan anak al Qur’an dan menggabungkannya dengan hadits yang umum. [3. ibid. halaman 353-355] Semoga sedikit yang kami goreskan dalam halaman ini mampu menggugah kesadaran kita untuk kembali menjadikan al Qur’an sebagai pendidikan yang pertama dan utama untuk anak-anak kita. Negeri-negeri islam dimuliakan karena perhatian mereka terhadap al Qur’an. Sejak generasi anak-anak di zaman Nabi Muhammad shalallahu’alaihi wa salam masih hidup hingga masa-masa kejayaan kerajaan utsmani al Qur’an menjadi pertama dan utama dalam pendidikan anak-anak. Runtuhnya kerajaan utsmani dan terpuruknya islam dizaman ini adalah karena kita sendiri jauh dari al Qur’an dan al Hadits serta tidak memuliakan dan mengutamakan keduanya. Mari kembali mendidik anak kita dengan al Qur’an dan al Hadits sebagai pendidikan terpenting dan bukan pendidikan sambilan! Catatan Kaki

Scroll to Top