Metode Belajar Menghafal Matan Metode Belajar Unik Kuttab Rumah Qur’an (KurmaQu) Suatu ketika, ada seorang anak di sekolah kami yang makan dan minum sambil berdiri. Kemudian tetiba dengan polosnya temannya berkata, “Eh, kalau makan atau minum duduk, ada haditsnya, lho.” Kemudian anak itu menyebutkan hadits yang ia telah hafal dengan baik di kelas, Setelah mendengar nasihat dari teman sebayanya ini, ia langsung duduk untuk melanjutkan makan dan minumnya. Menurut Anda, apakah ini terjadi pada kelas 5 dan 6? Kami memberitahu Anda, bahwa kejadian ini terjadi ketika anak-anak di sekolah kami duduk di kelas 1 dan 2. Sebuah bentuk nasihat yang indah dengan menyertakan hadits dan hafalan al-Qur’an yang mereka pelajari di kelas. Sebuah pemandangan yang indah, bukan? Apakah kemampuan dan kecintaan seperti ini hilang ketika mereka remaja? Jawabannya tidak. Alumni pertama kami sekarang sudah di kelas 1 SMA. Dengan nikmat Allah, pondasi cinta al-Qur’an dan al-Hadits yang kami tanamkan dengan metode pembelajaran di KurmaQu masih kuat tertanam. Tatkala bertemu tidak jarang ayat-ayat al-Qur’an yang ia sudah selesai menghafalnya, dan hadits-hadits yang telah ia hafal sejak usia SD muncul dari lisannya dengan mudah. Memang perlu penelitian, namun bagi sekolah yang menerima alumni SDTA KurmaQu atau TAUD KurmaQu akan mengetahui bagaimana kualitas output dari sekolah mungil dan kecil ini. Walau bangunan sangat sederhana, anak-anaknya sangat senang bersekolah di sekolah ini. Tidak ada keinginan dari diri mereka sendiri untuk pindah dari sekolah. Meraka nyaman belajar di sekolah ini walaupun terlihat berat bagi orang tua. Itulah makna SEKOLAH MENYENANGKAN. Sebuah sekolah yang berhasil menanamkan bahwa sekolah itu enak dan menyenangkan bahkan menorehkan banyak memori indah dalam lembaran kisah kehidupan mereka. Banyak sekali rekan-rekan kami yang menerima alumni kami merasa takjub dengan output ini. Mereka berkembang pesat sesuai potensi mereka masing-masing yang jauh melebihi anak-anak usia mereka. Ini semua adalah karena karunia Allah kemudian karena DEDIKASI TOTAL dari para guru yang memiliki RUH KECINTAAN MENGAJAR. Allah mendatangkan para guru yang memang bakat alaminya adalah mengajar walaupun mereka tidak bertitel tinggi di dunia pendidikan. Seseorang yang yang berbakat dan berminat dalam suatu bidang maka ia akan berkembang lebih cepat dalam bidang tersebut. Minat mungkin bisa dibentuk, namun bakat adalah kemampuan alami seseorang. Namun minat dan bakat tidak ada hubungan dengan titel sarjana atau magister dalam bidang pendidikan. Karena bisa jadi, seseorang bergelar sarjana pendidikan namun minat dan bakatnya bukan di bidang tersebut. Kembali kepada mengapa kami memilih metode menghafal matan sebagai metode pembelajaran di sekolah kami. Kami akan menghadirkan bagaimana ulama islam sangat menekankan menghafal terutama di usia kecil. Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali (wafat 505 H) berkata, اعلم أن ما ذكرناه في ترجمة العقيدة ينبغي أن يقدم إلى الصبي في أول نشوه ليحفظه حفظاً Ketahuilah, apa yang telah kami sebutkan tentang penjelasan AQIDAH harus diberikan kepada anak di AWAL MASA PERKEMBANGANNYA agar anak MENGHAFALNYA DENGAN BAIK. ثم لا يزال ينكشف له معناه في كبره شيئاً فشيئاً Kemudian akan senantiasa tersingkap makna (aqidah yang telah ia hafal) pada masa ia tumbuh besar sedikit demi sedikit. فابتداؤه الحفظ ثم الفهم ثم الاعتقاد والإيقان والتصديق به Maka permulaan belajarnya adalah menghafal, kemudian memahami, kemudian akan menjadi aqidah, keyakinan dan pembenaran pada aqidah itu. وذلك مما يحصل في الصبي بغير برهان . Ini bisa didapatkan anak tanpa penjelasan rinci (burhan) فمن فضل الله سبحانه على قلب الإنسان أن شرحه في أول نشوه للإيمان من غير حاجة إلى حجة وبرهان Maka, termasuk di antara keutamaan Allah pada hati manusia di masa awal pertumbuhannya adalah Allah memberikan penjelasan dalam hati manusia untuk beriman tanpa membutuhkan hujjah yang detail penjelasan rinci. Ihya`u ‘Ulumiddin, Dar Ma’rifah, Beirut Cobalah Anda merenungkan secara mendalam apa yang disampaikan Imam al-Ghozali ini. Perlu diketahui bahwa Imam al-Ghozali adalah pakarnya para pakar pendidikan baik Islam maupun barat. Nah, dengan menyimak kalimat pakarnya para pakar ini jelaslah bagi kita, metode menghafal matan dalam mendidik aqidah disertai dengan penjelasan ringkas dan mudah adalah cara terbaik menanamkan aqidah. Namun, tentunya hasil ini tidak bisa didapatkan secara instan. Cara instan memang terlihat bagus dan cepat menghasilkan namun cepat juga hilangnya. Inilah sebabnya kita memilih metode menghafal matan karena kita ingin anak-anak yang akan tumbuh dengan aqidah yang kuat di masa dewasa mereka dengan bekal aqidah yang kita tanamkan sejak kecil sesuai dengan PROSES YANG DINASIHATKAN ULAMA yang dikenal sebagai PAKAR DI BIDANG PENDIDIKAN. Mungkin muncul keraguan pada diri kita, ini adalah metode kuno yang cocok untuk zamannya Imam al-Ghozali dan tidak cocok untuk zaman sekarang. Zaman sekarang serba instan dan harusnya hasil bisa didapat dengan cepat dan instan terlihat. Jika ada keraguan seperti ini maka izinkan kami untuk menyampaikan pendapat Syaikh kami DR. Yahya al-Ghautsani yang beliau juga dikenal sebagai PAKAR DALAM ILMU PENDIDIKAN. Beliau berkata menjelaskan kaidah penting dalam buku beliau Menghafal di usia anak-anak adalah seperti memahat batu sedangkan menghafal ketika usia dewasa adalah seperti menulis di atas air: أبدأ معكم من القول المأثور .. ( الحفظ في الصغر كالنقش على الحجر والحفظ في الكبر كالكتابة على الماء ) Saya akan memulai dari ucapan “Menghafal di usia anak-anak adalah seperti memahat batu sedangkan menghafal ketika usia dewasa adalah seperti menulis diatas air” bersama anda semua هذه نشأت من أصل قاعدة ربانية موجودة في الكون مسلّمة لاشك فيها ، أن الصغير يحفظ أكثر من الكبير.. Ini adalah termasuk KAIDAH ROBBANIYAH yang muncul dari dasar yang tidak ada keraguan di dalamnya yaitu ANAK-ANAK MENGHAFAL LEBIH BANYAK DARIPADA ORANG DEWASA القاعدة تكون كما يأتي : Kaidah ini sebagaimana saya jelaskan berikut ini الإنسان عندما يولد يكون الحفظ عنده في القمة ، ولكن فهمه لاشيء ، Manusia ketika dilahirkan dalam keadaan kemampuan hafalan yang puncak sedangkan tidak memiliki kemampuan memahami. فالفهم قليل جداً ، والحفظ يرتفع جداً Maka kemampuan pemahamannya sangat sedikit sekali sedangkan kemampuan hafalannya sangat tinggi وكلما كبر كلما ارتفع الفهم وقلّ الحفظ Sementara itu setiap ia bertambah besar maka setiap bertambah kemampuan pemahamannya akan semakin sedikit kemampuan hafalannya وهكذا بمرور السنوات .. سنوات الطفولة والشباب .. حتى يصل إلى سن العشرين إلى الخامسة والعشرين تقريبا .. يتساوى عنده الحفظ والفهم ، ثم يبدأ يقل الحفظ أكثر ويزداد الفهم أكثر .. Dan seperti inilah berlanjut seiring bertambahnya usia, Usia