Author name: KuttabRuQu

Uncategorized

Takut Kematian

Mengingat kematian adalah ibadah yang sangat dianjurkan. عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ. Artinya: “Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu meriwayatkan: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan”, yaitu kematian”. (HR. Tirmidzi dan dishahihkan di dalam kitab Shahih Tirmidzi) Ibnu Utsaimin rahimahullah berkata, “Renungkanlah wahai manusia, (sebenarnya) kamu akan dapati dirimu dalam bahaya, karena kematian tidak ada batas waktu yang kita ketahui, terkadang seorang manusia keluar dari rumahnya dan tidak kembali kepadanya (karena mati), terkadang manusia duduk di atas kursi kantornya dan tidak bisa bangun lagi (karena mati), terkadang seorang manusia tidur di atas kasurnya, akan tetapi dia malah dibawa dari kasurnya ke tempat pemandian mayatnya (karena mati). Hal ini merupakan sebuah perkara yang mewajibkan kita untuk menggunakan sebaiknya kesempatan umur, dengan taubat kepada Allah Azza wa Jalla. Dan sudah sepantasnya manusia selalu merasa dirinya bertaubat, kembali, menghadap kepada Allah, sehingga datang ajalnya dan dia dalam sebaik-baiknya keadaan yang diinginkan.” (Lihat Majmu’ fatawa wa Rasa-il Ibnu Utsaimin, 8/474) Di dalam kitab Syarhus Sunnah yang dipelajari ananda di SDTA Kuttab Rumah Qur’an disebutkan: 9 – وَالخَلْقُ مَيِّتُونَ بِآجَالِهِمْ عِنْد نَفَادِ أَرْزَاقِهِمْ وَانْقِطَاعِ آثَارِهِمْ. [9] Semua makhluk akan mati sesuai ajalnya (batas akhir) bersamaan habisnya rizkinya dan terputusnya amalnya (sesuai yang tercantum di Lauhul Mahfuzh). 10 – ثُمَّ هُمْ بَعْدَ الضَّغْطَةِ فِي القُبُورِ مُسَاءَلُونَ. [10] Lalu setelah terkena himpitan kubur, mereka ditanya (Munkar Nakir). 11 – وَبَعْدَ البِلَى مَنْشُورُونَ، وَيَوْمَ الْقِيَامَةِ إِلَى رَبِّهِمْ مَحْشُورُونَ. [11] Setelah lenyap jasadnya, mereka dibangkitkan, dan pada Hari Kiamat mereka dikumpulkan hanya kepada Rob-nya. وَلَدَى العَرْضِ عَلَيْهِ مُحَاسَبُونَ، بِحَضْرَةِ المَوَازِينِ وَنَشْرِ صُحُفِ الدَّوَاوِينَ، أَحْصَاهُ اللهُ وَنَسُوهُ، فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ. Setelah dipaparkan amalnya, mereka dihisab, dengan didatangkan Timbangan dan diserahkannya Catatan Amal. Allah menghitungnya dengan sangat teliti tetapi orang-orang sudah lupa perbuatannya. Peristiwa itu terjadi dalam sehari yang kadarnya seperti 50.000 tahun.[19] لَو كَانَ غَيْرُ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ الحَاكِمِ بَيْنَ خَلْقِهِ، لَكِنَّهُ اللهُ يَلِي الحُكْمَ بَيْنَهُمْ بِعَدْلِهِ، بِمِقْدَارِ القَائِلَةِ فِي الدُّنْيَا، وَهُوَ أَسْرَعُ الحَاسِبِينَ Seandainya bukan Allah Yang Maha Bijaksana yang mengadili semua makhluk-Nya (tentu tidak bisa adil), akan tetapi Allah sendiri yang menangani pengadilan tersebut dengan adil di antara para hamba-Nya, kadarnya seperti tidur siang sewaktu di dunia[20]. Allah sangat cepat hisab-Nya. كَمَا بَدَأَهُ لَهُمْ مِنْ شَقَاوَةٍ وَسَعَادَةٍ يَوْمَئِذٍ يَعُودُونَ، فَرِيقٌ فِي الجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرُ. Sebagaimana Allah sudah memulai penciptaan pertama mereka disertai nasib celaka (masuk Neraka) atau bahagia (masuk Surga), Allah akan mengulangi penciptaannya lagi (pada Hari Kebangkitan). Sebagian orang masuk Surga dan sebagian lain masuk Neraka Sa’ir. 12 – وَأَهْلُ الجَنَّةِ يَوْمَئِذٍ فِي الجَنَّة يَتَنَعَّمُونَ، وَبِصُنُوفِ اللَّذَّاتِ يَتَلَذَّذُونَ، وَبِأَفْضَلِ الكَرَامَاتِ يُحْبَرُونَ. [12] Ahli Surga pada hari itu bersenang-senang di Surga dengan berbagai jenis kelezatan. Mereka gembira atas karunia terbaik. 13 – فَهُمْ حِينَئِذٍ إِلَى رَبِّهِمْ يَنْظُرُونَ، لَا يُمَارُونَ فِي النَّظَرِ إِلَيْهِ وَلَا يَشُكُّوْنَ، فَوُجُوهُهُمْ بِكَرَامَتِهِ نَاضِرَةٌ، وَأَعْيُنُهُمْ بِفَضْلِهِ إِلَيْهِ نَاظِرَةٌ، فِي نَعِيمٍ دَائِمٍ مُقِيمٍ، وَ﴿لَا يَمَسُّهُمْ فِيهَا نَصَبٌ وَمَا هُمْ مِنْهَا بِمُخْرَجِينَ﴾، ﴿أُكُلُهَا دَائِمٌ وَظِلُّهَا تِلْكَ عُقْبَى الَّذِيْنَ اتَّقَوا وَعُقْبَى الكَافِرِينَ النَّارُ﴾. [13] Pada waktu itu mereka melihat Rob-nya. Mereka tidak saling berdesakan dalam melihat-Nya dan tidak pula merasa berat pandangannya. Wajah mereka berseri bahagia dengan karunia-Nya. Mata mereka melihat Allah dengan karunia-Nya. Kenikmatan tersebut terus-menerus selamanya. “Mereka tidak tertimpa keletihan di dalam Surga dan tidak pula mereka dikeluarkan darinya.” (QS. Al-Hijr: 48) “Buah-buahan Surga selalu tersedia matang dan begitu pula naungannya. Itulah balasan bagi orang-orang bertaqwa, sementara balasan bagi orang-orang kafir adalah Neraka.” (QS. Ar-Ro’du: 35) وَأَهْلُ الجَحْدِ ﴿عَنْ رَبِّهِمْ يَوْمَئِذٍ لَمَحْجُوبُونَ﴾ وَ﴿فِي النَّارِ يُسْجَرُونَ﴾، ﴿لَبِئْسَ مَا قَدَّمَتْ لَهُمْ أَنْفُسُهُمْ أَنْ سَخِطَ اللهُ عَلَيْهِمْ وَفِي الْعَذَابِ هُمْ خَالِدُونَ﴾ و﴿لَا يُقْضَى عَلَيْهِمْ فَيَمُوتُوا وَلَا يُخَفَّفُ عَنْهُمْ مِنْ عَذَابهَا كَذَلِكَ نَجْزِي كُلَّ كَفُورٍ﴾ الْآيَةَ، خَلَا مَنْ شَاءَ اللهُ مِنَ المُوَحِّدِينَ إِخْرَاجَهُمْ مِنْهَا. Sementara orang-orang yang mengingkari, “Pada hari itu mereka terhalangi dari melihat Allah, (QS. Al-Muhoffifin: 15),” dan “mereka dibakar di Neraka (QS. Ghōfir [40]: 72)”, “amat buruk perbuatan yang telah dikerjakan mereka karena menjadikan Allah marah kepada mereka, dan mereka kekal selama-lamanya di dalam siksa, (QS. Al-Maidah: 80),” dan “mereka tidak dituntaskan dengan dimatikan dan siksanya tidak pula diringankan, dan demikianlah kami membalas setiap orang kafir, (QS. Fāthir: 36)”. Dikecualikan oleh Allah dari penduduk Neraka, orang-orang yang mentauhidkan-Nya bahwa mereka akan dikeluarkan darinya. Semoga kita termasuk orang-orang yang senantiasa mengingat kematian agar terus bersemangat melaksanakan ketaatan dan menjauhi kemungkaran, sebagaimana ananda santri yang merasa takut akan kematian karena khawatir pada amalannya yang sedikit dan banyaknya dosa. Semoga Allah menjaga kelembutan hati kita dan hati mereka. Redaksi hadits diambil dari muslim.or.id dan terjemah matan diambil dari terjemahmatan.com

TAUD Kuttab Rumah Qur'an

Serunya Memancing Dengan Magnet

Pembelajaran sains anak dalam upaya menumbuhkan kemampuan berpikir sangat memerlukan peran serta dari pendidik baik orang tua maupun guru. Pada umumnya, mengembangkan kemampuan anak mengenai benda-benda yang ditarik dan tidak ditarik magnet masih mengalami kesulitan. Oleh karena itu, metode yang paling mampu menarik perhatian anak untuk belajar sains adalah dengan praktik secara langsung. Alhamdulillah, ananda TAUD Kuttab Rumah Qur’an sering mengadakan proyek sains sederhana seperti yang mereka lakukan pada hari Jumat, 28 Oktober 2022. Mereka antusias sekali belajar dan bermain dengan magnet. Secara sederhana, mereka diperkenalkan dengan magnet. Apa gunanya magnet? Pada benda apa saja bisa ditemukan magnet? Mereka juga dikenalkan tentang kutub magnet. Nah, agar logika mereka bisa memahami, para asatidzah mengaitkan penjelasan tentang kutub dengan hewan-hewan yang tinggal di kutub bumi. Ternyata, hanya satu atau dua anak saja yang mengenal hewan-hewan yang tinggal di kutub bumi. Artinya, ananda perlu untuk diajak menonton film dokementer yang bisa menambah pengetahuan mereka tentang ragam flora dan fauna di bumi ini, juga untuk menanamkan kecintaan mereka pada keagungan Allah. Keseruan terjadi ketika mereka melihat dua magnet yang didekatkan. Jika kutub magnetnya berbeda maka akan saling tarik menarik dan jika kutub magnetnya sama maka akan tolak menolak. Qodarullah, dokumentasinya tidak ada. Untuk menguatkan pemahaman, anak-anak diminta untuk mencari benda apa saja sebagai percobaan, apakah benda tersebut bisa ditarik oleh magnet. Karena sebagian besar sudah paham bahwa magnet hanya bisa menarik besi, mereka hanya fokus mencari benda yang terbuat dari logam. Padahal perintahnya cari benda apa saja. Tujuannya agar mereka tahu dengan jelas perbedaan antara benda yang bisa ditarik besi dan yang tidak. Maa syaa Allah, santri yang pertama kali mengumpulkan benda yang dicari adalah Ghaslina dari kelas A2. Lina mengumpulkan daun. Setelah itu anak-anak yang lain berbondong-bondong meniru mencari daun^^. Anak yang lain tetap ada yang belum bisa menemukan bendanya. Nana A1 menemukan bulu burung. Umar TKB menemukan plastik, Faizah A1 menemukan bunga pinus. Alhamdulillahilladzi bini’matihi tathimush shoolihaat. Semoga ilmu yang didapat ananda hari ini bermanfaat dan menambah kreatifitas mereka dalam bermain sehingga bisa mengurangi ketergantungan kepada gadget. Keseruan anak-anak memancing, bisa disimak langsung di video.  

Artikel, Parenting Islam

Sebelum Menasihati dan Memperbaiki Kesalahan Orang Lain, Perhatikan Dirimu

Saudaraku, perhatikanlah hatimu tatkala kamu ingin mengoreksi kesalahan seseorang. Apakah itu bersumber dari rasa sayangmu sebagai sesama muslim melihat saudaranya sedang terjatuh pada kesalahan dan bahaya dan ingin menyelamatkannya? Ataukah itu bersumber dari emosi sesaat dan ambisimu yang ingin menjatuhkan kedudukan saudaramu, ingin menunjukkan bahwa dirimu yang benar sedang lawanmu yang salah, dan meninggikan derajatmu di hadapan manusia? Saudaraku, lebih mudah kita melihat kesalahan orang lain dan menyalahkannya daripada melihat kesalahan diri kita. Tatkala kita diminta menyebutkan kesalahan orang di sekitar, kita maka kita mampu menyebutkan dengan banyak, sedang ketika kita diminta menyebutkan kelemahan diri dan kesalahan kita, maka kita tidak bisa menyebutkannya. Semoga Allah melindungi kita dari ketidak ikhlasan ketika memperbaiki kesalahan orang lain. Sebelum anda ingin memperbaiki kesalahan, maka ada hal penting yang harus anda perhatikan, sebagaimana penjelasan Syaikh Muhammad bin Sholih al Munajjid dalam buku beliau, al Asalib an Nabawiyyah fi Ta’amul Ma’a Akhto’i an Naas: Ikhlas melakukan perbaikan karena Allah Kesalahan adalah merupakan karakter asli manusia Hendaknya proses menyalahkan sesuatu dibangun di atas dalil syar’i dan disertai dengan bayyinah (fakta di lapangan) dan bukan karena ketidak tahuan atau hal berubah-ubah. Ketika kesalahan itu adalah kesalahan yang besar, maka perbaikan untuk memperbaikinya lebih kuat Perhatikan kedudukan orang yang hendak diperbaiki kesalahannya Membedakan antara orang yang salah karena ketidaktahuan dengan orang yang sengaja berbuat salah tatkala ia tahu perbuatan tersebut salah Membedakan kesalahan yang disebabkan ijtihad dan kesalahan karena niat melakukan kesalahan, kelalaian,dan meremehkan. Niat baik seseorang yang melakukan kesalahan tidak menghalangi kita mengingkari kesalahan tersebut. Adil dan tidak pilih kasih ketika memberikan peringatan pada kesalahan Waspada dari memperbaiki sebuah kesalahan yang berakibat terjadinya kesalahan lain yang lebih besar Mengetahui kesalahan yang muncul dari watak asli seseorang Membedakan kesalahan dari melanggar syariat atau melanggar hak pribadi seseorang Membedakan antara kesalahan besar dan kesalahan kecil, karena syariat membedakan antara dosa besar dan dosa kecil Membedakan antara kesalahan yang berulang dan kesalahan pertama kali Membedakan antara kesalahan yang terjadi berturut-turut dan kesalahan yang terjadi berulang dengan jarak yang berjauhan Membedakan orang menyebarkan sebuah kesalahan dan yang menutupi sebuah kesalahan Perhatian dengan orang yang agamanya masih lemah dan membutuhkan untuk melembutkan hatinya Memperhatikan kedudukan dan kekuasaan dari orang yang melakukan kesalahan Mengingkari kemungkaran pada anak-anak yang melakukan kesalahan Menghindari mengingkari wanita-wanita ajnabiyyah Tidak sibuk dengan memperbaiki akibat kesalahan dan meninggalkan pengobatan pada inti kesalahan dan sebabnya Tidak memperbesar kesalahan dan berlebihan mengungkapkannya Meninggalkan membebani dan sewenang-wenang menisbahkan seseorang dengan kesalahan serta menjauhi memaksa pengakuan dari orang yang salah terhadap kesalahannya. Memberikan waktu yang cukup dalam memperbaiki kesalahan khususnya bagi orang yang telah terbiasa melakukan kesalahan dalam waktu yang lama dari umurnya. Ini harus diikuti dengan terus menerus memberi peringatan dan perbaikan. Menjauhi menjadikan orang yang bersalah merasa dimusuhi dan lebih memperhatikan pencapaian seseorang lebih penting dari posisinya Ditulis oleh Abu Ahmad Ricki Al Malanjiy Malang, Rumah Kontrakan Grandsuroso, 8 Oktober 2022

Ilmu Qur'an

Al Qur’an Memuliakan Suatu Kaum dan Merendahkan Yang Lain

Bagaimana perasaan anda tatkala Allah menjadikan anak anda memiliki kedudukan mulia tidak hanya di akhirat, namun dunia dan akhirat? Apa yang anda rasakan tatkala nama anda dipanggil dan disertakan pada anak anda yang telah Allah muliakan di dunia dan akhirat? Sebuah rasa bangga dan syukur yang dianjurkan bagi kita untuk memilikinya. Saudaraku, tahukah anda? Allah akan memuliakan seseorang dengan sebab ia selalu berinteraksi dengan al Qur’an dan akan merendahkan seseorang yang lain dengan sebab ia menjauhi al Qur’an. Kami sebut interaksi karena yang dituntut bukan hanya sekedar membaca tulisan demi tulisan atau sekedar menghafalkan teks tanpa peduli makna dan kandungan amalnya. Namun, interaksi berarti selalu tilawah, menghafal, mentadabburi, mengamalkan hingga mengajarkan al Qur’an. Disebutkan hadits dari Nafi’ bin Abdul Harits, suatu ketika beliau bertemu dengan Umar bin Khaththab di suatu tempat bernama ‘Ushfan. Saat itu Umar bin Khaththab memerintahkan Nafi’ untuk memimpin kota Mekkah (sedangkan sebelumnya beliau telah memimpin daerah ‘Ushfan). Umar bin Khaththab bertanya kepada Nafi’, “Siapa yang akan kamu tunjuk sebagai penggantimu untuk memimpin penduduk kota ini?” Nafi’ berkata, “Saya menunjuk Ibnu Abza utuk memimpin mereka” Umar berkata, “ٍSiapa Ibnu Abza?” Nafi’ menjawab, “Ia adalah seorang laki-laki dari mantan budak di antara kami” Kemudian Umar berkata, “Kamu memilih mantan budak untuk memimpin mereka?” Kemudian Nafi’ menjawab, “Sesungguhnya Ibnu Abza adalah Qori’ al Qur’an, faham ilmu Faroidh, dan seorang hakim.” Kemudian Umar berkata, “Sesungguhnya Nabi kalian telah bersabda, ‌إِنَّ ‌اللهَ ‌يَرْفَعُ ‌بِهَذَا ‌الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ “Sesungguhnya Allah mengangkat (derajat) suatu kaum dengan sebab kitab ini (yaitu al Qur’an) dan merendahkan kaum lain dengan sebab kitab ini juga.” Hadits Shohih Riwayat Muslim, Ahmad, ad Darimi, Ibnu Majah MasyaAllah, perhatikan dengan seksama hadits ini. Seorang budak yang bahkan tidak memiliki hak kepemilikan dari dirinya sendiri. Seseorang dari strata terendah dalam masyarakat, namun tatkala ia membaca, menghafal, memahami, dan mengamalkan al Qur’an hingga ia faham ilmu di dalamnya, maka Allah mengangkat derajatnya dari strata paling rendah menjadi strata paling tinggi di masyarakat. Ini baru di dunia, bagaimana keadaannya ketika di akhirat? Lalu bagaimana jika andalah yang sangat berjasa bagi anak anda dalam memotivasi dan mengarahkannya hingga ia tergerak untuk menjadi ahlul Qur’an? Semoga Allah menjadikan anak-anak kita semuanya menjadi ahlul Qur’an sebelum menjadi ahli bidang mereka masing-masing. Abu Ahmad Ricki al Malanjiy, Rabu, 9 Rabiul Awwal 1444 (5 Oktober 2022) di rumah ibu kami, Merjosari, Malang.

Uncategorized

Investasi Akhirat: Pembebasan Lahan Untuk Gedung Sekolah dan Rusun Guru Kuttab Rumah Qur’an

بسم الله الرحمن الرحيم —— PELUANG INVESTASI AKHIRAT —— Segala puji bagi Allah yang senantiasa memberikan kemudahan di dalam perjalanan Yayasan Kuttab Rumah Qur’an untuk menjadi salah satu dari sekian banyak lembaga pendidikan Islam yang berlandaskan Al Qur’an dan As Sunnah sesuai dengan pemahaman salafush shalih. Setelah selesai dengan pembangunan balkon di bulan Agustus 2022, terbuka kesempatan untuk kembali menanamkan pahala jariyah melalui Pembebasan Lahan Seluas 362 meter persegi dengan total biaya Rp1.086.000.000 Lahan ini terletak persis di sebelah gedung SDTA Kuttab Rumah Qur’an, milik seorang muhsinin yang dulu sempat dipinjamkan selama beberapa waktu untuk area bermain santri SDTA Kuttab Rumah Qur’an. Jika Allah mengizinkan lahan ini terbeli, insyaAllah akan digunakan sebagai: ▪️ Rumah Susun bagi guru dan karyawan yang belum memiliki rumah sendiri sehingga tidak lagi perlu mengontrak, ▪️ Area bermain dan olahraga santri, dan ▪️ Gedung TAUD Kuttab Rumah Qur’an إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yang sholeh.” (HR. Muslim no. 1631) Semoga Allah mendatangkan kemudahan berupa bantuan dari kaum muslimin yang memiliki keluangan dalam hartanya untuk proyek pembebasan lahan ini. Mohon bantuan antum untuk menyebarkan berita ini. Update perolehan wakaf pembebasan lahan Yayasan Kuttab Rumah Qur’an ============ ? Total Perolehan Wakaf : Rp. 13.302.000 (1.2%) ⏳Kekurangan : Rp. 1.072.698.000 (98.8%) ============ 1. Sisa penggalangan dana balkon : 1.000.000 2. Bapak Erlangga R. (26/08/2022) : Rp. 200.000 (trf) 3. Elsi Ummu Syifa (1 September 2022) : Rp10.000 (tunai) 4. Hamba Allah (2/9/2022) : 190.000 (trf) 5. Hamba Allah (2/9/2022) : 200.000 (trf) 6.Hamba Allah (5/9/2022) : 200.000 (trf) 7. Nurchozin Rohimahullah (5/9/2022) : 90.000 (trf) 8. Hamba Allah (5/9/2022) : 200.000 (trf) 9. Almh.Ibu Sukiyem (7/9/2022) : 1.000.000 (trf) 10. Almh.Ibu Siram (7/9/2022) : 1.000.000 (trf) 11. Alina (8/9/2022) : 22.000 (trf) 12. Wasan SDTA (9/9/2022) : 2.600.000 (trf) 13. Al Malanjiy (09/09/2022) : Rp50.000 (trf) 14. Sasmomiharjo (09/09/2022) : Rp50.000 (trf) 15. 1/3 Keuntungan AkuRuQu Agustus (10/09/2022) : Rp165.000 16. Fatimah Az Zahro (12/9/2022): Rp5.000 (cash) 17. Wasan SDTA (16/09/2022) : Rp2.600.000 18. Fatimah Az Zahro (16/09/2022): Rp5.000 (tn) 19. Hamba Allah (23/09/2022): Rp300.000 (tn) 20. Hamba Allah (23/09/2022): Rp1.100.000 (trf) 21. Nenek Fatimah & suami (23/09/2022): Rp200.000 (trf) 22. Abu Abdurrahman (12/09/2022): Rp200.000 (tn) 23. Alceo (23/09/2022): Rp85.000 (tn) 24. Muhsinin (03/09/2022): Rp300.000 (tn) 25. Dzakiy (23/09/2022): Rp50.000 (tn) 26. IGWS TAUD (25/09/2022): Rp730.000 (trf) 27. Titiek Indar Pangesti (28/09/2022): Rp1.000.000 (trf) 28. Mariela Dwi Damayanti (23/09/2022): Rp100.000 (trf) 29. Wahyudi (29/09/2022): Rp100.000 (trf) Donasi Pembangunan Gedung SDTA Kuttab Rumah Qur’an | Bank Mandiri | Kode Bank 008 | No. Rek 144-00-2872017-2 | Atas Nama : Yayasan Kuttab Rumah Qur’an Mohon setelah transfer konfirmasi ke : Abu Ahmad Ricki Kurniawan (Mudir Yayasan Kuttab Rumah Qur’an) : https://wa.me/62856-0465-0342 ➖?➖?➖?➖?

Scroll to Top